Mari kita telusuri sisi Kiamat dari pandangan ramalan kalender bangsa Maya yang legendaris itu. Sebagai bahan review mari kita cermati sedikit saja kilas balik bangsa atau suku maya yang telah menyentakkan dunia dengan peradaban tinggi mereka sehingga bangsa Maya menjadi bangsa yang hebat pada tahun 250 M - 950 M.
Di manakah letaknya bangsa Maya, kini?
Bangsa Maya itu pernah menempati wilayah disekitar negara Mexico, Guatemala, Nicaragua dan Honduras sekarang ini. Bangsa atau suku Maya tetap ada hingga saat ini. Meskipun jumlah populasinya tinggal sedikit -akibat interaski dan bersosialisasi antar budaya dan ras- suku Maya asli masih berada pada lokasi terkenal di Mexico yakini di semenanjung Yucatan.
Bangsa Maya pada era tersebut telah mampu berfikir jauh ke depan. Mereka selangkah lebih maju dalam bidang kebudayaan, teknologi dan ilmu pengetahuan. Banyak kehebatan yang mereka torehkan sebagai warisan dunia dari ke tiga hal tersebut diatas.
Beberapa hal yang menjadi warisan legendaris bangsa Maya misalnya adalah dalam bidang pertanian, astonomi dan pengairan. Dalam bidang penanggalan (kalender) dan kecantikan pun bangsa Maya telah meninggalkan warisan yang masih dapat diadopsi dan dikembangkan pada saat ini.
Kiamat dalam sistem penanggalan kalender bangsa Maya
Meskipun pada saat penjajahan Spanyol beberapa artefak, batu tulis dan buku-buku Maya sempat hancur dan terbakar akan tetapi masih ada beberapa buku yang tersisa dan masih dapat diselamatkan. Salah satu buku yang diselamatkan itu adalah memberi pengetahuan mengenai sistem penanggalan bangsa Maya.
Dalam sistem penanggalan atau kalender bangsa Maya yang memang menyajikan cara memprediksi masalah astronomi mekipun dengan metode sangat sulit dicerna jika tidak benar-benar menguasainya. Dalam kalender dan astronomi Maya, secara garis besar menggambarkan siklus hukum benda langit dan hubungannya dengan perubahan manusia.
Salah satu ahli sejarah terkenal dari AS, Dr. Jose Arguelles -yang mempunyai pengalaman mendalami sejarah bangsa Maya- mencoba menganalisis sistem kalender bangsa Maya. Hasil kajiannya dikaitkan dengan budaya bangsa Maya itu ia terbitkan dalam sebuah bukunya yang terkenal dengan judul ” Mayan Factor: Path, Beyon Technolgy.” Hasil kajiannya ternyata sangat mengejutkan dunia.
Dalam buku itu, disebutkan bahwa sejak tahun 3113 SM bumi mulai masuk pada lintasan sebuah garis galaksi yang sangat ekstrim (Galaxi Beam) sebagai dampak dari perubahan siklus besar dalam sistem tata surya (The Great Cycle). Bumi akan masuk dalam garis ekstirm tersebut dalam perjalanannya selama 5125 tahun kemudian.
Begitulah kira-kira penjelasan inti buku tersebut yang diterbitkan oleh penerbit Bear & Company pada 1973, jika masih ada tentunya.
Jika mengacu pada penelitian dan kalender bangsa Maya di atas, ini berarti Bumi kita akan masuk dalam siklus tersebut secara langsung pada tahun 2012. Pada tahun 2012 bumi dalam sistem tata surya Bima Sakti akan berhadapan dengan sinar bintang yang amat ekstrim akibat perubahan besar dalam siklus sistem tata surya sebagaimana disebutkan dalam buku tersebut.
Apakah dalam kondisi dan situasi tersebut nanti Bumi akan mampu bertahan dengan gaya tarik yang mengubah grafitasinya? Apakah ada gangguan dalam berevolusi dan berevolusi? Tidak mampu penulis teruskan karena kurang menguasai informasi tentang astronomi (mudah-mudahan ada rekan Kompasiana yang dapat memberi tambahan penjelasan-red).
Apa reaksi pakar astronomi lainnya menanggapi kajian Arguelles tersebut? Salah satunya datang dari ahli astronomi lainnya yang tak kalah seru yaitu Laurence E. Joseph. Ia adalah seorang wartawan juga sebagai Ketua Dewasn Direksi Aerosapce Consulting Corporation di New Mexico, AS.
Ia menerbitkan buku yang diberi judul “Kiamat 2012: Investigasi Akhir Zaman’” Dalam buku yang memiliki judul asli “Apocalipse 2012″ itu ia menyebutkan pada tahun tersebut akan diimulai dengan munculnya badai matahari secara simultan yang mencetus terjadinya pergeseran siklus dalam sistim tatasurya. Ini artinya Laurence mempunyai kesepakatan dan memiliki persepsi yang sama dengan pendahulunya di atas.
Fenomena Alam yang semakin unik.
Jika dikaitkan dengan fenomena alam yang semakin ganji dan unik yang kita temukan akhir-akhir ini, sepertinya hal di atas ada kaitannya. Lihat saja gerhana bulan tanggal 16 Juni 2011 lalu, fenomena tersebut memperlihatkan salah satu gerhana bulan pada posisi paling ‘jelas’ dalam sejarah astronomi modern.(?)
Lihat saja kajian yang disampaikan oleh mba Hera dalam tulisan paling menarik (HL tanggal 17/6/2011) berjudul “http://edukasi.kompasiana.com/2011/06/17/ada-dua-matahari-tanggal-21-juni-2011/“ Tulisan tersebut sangat impresif, mengupas tuntas dugaan adanya bintang Adroid (bukan Android) dan menepis dugaan adanya 2 (dua) bintang pada hari tersebut.
Fenomena alam yang unik lainnya, misalnya gernhana matahari toal yang semakin sering terjadi, iklim yang sulit ditebak, banjir besar, letusan gunung berapi, tsunami, letusan gunung berapi di Kutub Selatan, melelehnya bongkahan es dikutub Utara, kejadian gempa yang datang silih berganti, Kerusakan dan pencemaran lingkungan yang sangat ekstrim, meningkatnya emisi gas buang dan berdambah hebatnya efek rumah kaca dan lain sebagainya. Apakah semua ini pertanda alam sudah mulai gelisah..?
Kembali kepada Tuhan Maha Kuasa.
Tentu tidak perlu panik dulu. Boleh saja kajian di atas dikupas sedemikian rupa oleh tuan Arguellas, tapi dasar pemikirannya masih diragukan, sebab dari mana ia bisa menentukan tahun 3113 SM sebagai langkah awal perhitungannya? Apakah hanya karena disebutkan oleh prasasti atau buku yang terselematkan itu, ataukah hanya untuk sebuah sensasi saja dengan menggunakan rumus matemtika, misalnya dengan menetapkan tahun 2012 lebih dahulu untuk dijadikan obyek sensasi tersebut?
Ilmu Pengetahuan tentu dapat saja memprediksi dan menetapkan sesuatu, misalnya kapan terjadinya gerhana, terjadinya tsunami dan cuaca yang sangat ekstrim serta lainnya. Akan tetapi mengenai kapan terjadinya Kiamat, rasa-rasanya sudah terbukti berkali-kali bahwa prediksi apapun -selama ini- tidak terjadi dan tidak pernah terbukti kebenarannya. Karena sesungguhnya Tuhan Maha Pencipta telah berjanji, bahwa soal datangnya Hari Kiamat hanyalah Dia yang tahu dan itu menjadi rahasia milik Nya saja.
Kalau disuruh memilih, tentu kita mohon jangan kiamat dulu, agar masih ada kesempatan kita untuk bertobat, bukan..?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar