Kamis, 23 Juni 2011, 11:10 WIB
Seekor makhluk laut raksasa tersapu ombak ke pantai Guangdong, China. Sayangnya, bangkai makhluk tersebut sudah rusak parah hingga tidak bisa diidentifikasi langsung. Adapun ‘monster laut’ itu sendiri berukuran panjang 16,7 meter dan berat sekitar 4,5 ton.
Setelah melihat gambar-gambar bangkai makhluk tersebut, tiga orang pakar biologi kelautan yakni Scott Baker dari Oregon State University, Bill Perrin dan Bob Brownell dari National Fisheries Service, berpendapat bahwa bangkai tersebut merupakan bangkai paus.
“Berdasarkan dari gurat-gurat di tenggorokannya, kami sepakat bahwa itu adalah bangkai balaenopterid,” kata Baker, seperti dikutip dari Life’s Little Mysteries, 23 Juni 2011. “Menilai dari ukurannya yang mencapai panjang 16,7 meter, kemungkinan itu adalah paus sirip,” ucapnya.
eneliti berharap, ada yang mengumpulkan sampel tulang dan jaringan otot atau daging makhluk laut tersebut untuk dianalisa secara genetik. Alasannya, penyelamatan bangkai paus sangat jarang dilakukan di sepanjang pesisir pantai China.
Saat ditemukan, hewan tersebut terjerat tali. Penduduk lokal memperkirakan, nelayan sempat mencoba menangkap hewan itu namun tidak dapat menguasainya karena ukurannya yang terlalu besar.
Menurut laporan The Sun, warga berbondong-bondong ke laut melihat bangkai makhluk laut raksasa tersebut meskipun bau busuk sangat menyengat. (eh)
Setelah melihat gambar-gambar bangkai makhluk tersebut, tiga orang pakar biologi kelautan yakni Scott Baker dari Oregon State University, Bill Perrin dan Bob Brownell dari National Fisheries Service, berpendapat bahwa bangkai tersebut merupakan bangkai paus.
“Berdasarkan dari gurat-gurat di tenggorokannya, kami sepakat bahwa itu adalah bangkai balaenopterid,” kata Baker, seperti dikutip dari Life’s Little Mysteries, 23 Juni 2011. “Menilai dari ukurannya yang mencapai panjang 16,7 meter, kemungkinan itu adalah paus sirip,” ucapnya.
eneliti berharap, ada yang mengumpulkan sampel tulang dan jaringan otot atau daging makhluk laut tersebut untuk dianalisa secara genetik. Alasannya, penyelamatan bangkai paus sangat jarang dilakukan di sepanjang pesisir pantai China.
Saat ditemukan, hewan tersebut terjerat tali. Penduduk lokal memperkirakan, nelayan sempat mencoba menangkap hewan itu namun tidak dapat menguasainya karena ukurannya yang terlalu besar.
Menurut laporan The Sun, warga berbondong-bondong ke laut melihat bangkai makhluk laut raksasa tersebut meskipun bau busuk sangat menyengat. (eh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar