LUAR ANGKASA

Hujan Meteor Hebat Diprediksi Terjadi Tahun 2011


hujan meteor
Hujan meteor hebat diprediksi terjadi tahun 2011. Badai meteor mengancam stasiun angkasa luar internasional dan satelit-satelit seperti teleskop Hubble. Badai itu bahkan diyakini bakal menjadi badai meteor terkuat dalam lebih dari satu dekade.

Demikian peringatan dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Kamis 17 Juni 2010. NASA memperingatkan bahwa badai meteor diprediksi terjadi tahun depan dan bisa menghantam Teleskop Hubble dan stasiun angkasa luar internasional.

Para pakar astronomi NASA khawatir bahwa kumpulan serpihan komet itu akan terjadi selama sekitar tujuh jam. Tak hanya mengancam satelit dan stasiun luar angkasa, meteor itu bisa mengenai pesawat luar angkasa yang sedang mengorbit dan merusak perangkat elektronik mereka.

Ilmuwan NASA, seperti dikutip dari laman harian The Telegraph, mengatakan badai meteor tersebut akan menimbulkan tontonan visual tentang bintang. Meski demikian, ilmuwan NASA mengakui saat ini mereka belum bisa memastikan seberapa serius dampak badai meteor tersebut.

Namun, operator kendaraan angkasa luar telah diminta untuk mengembangkan mekanisme pertahanan.

NASA juga sedang menyelidiki kemungkinan memutar arah stasiun angkasa luar internasional dan teleskop Hubbel untuk memastikan area rawan tidak berhadapan langsung dengan semburan pasir.

Astronot juga dilarang melakukan "spacewalk" hingga ancaman semburan partikel angkasa luar sudah berlalu. Namun satelit, termasuk satelit penyedia layanan penting seperti komunikasi, perangkat bernavagasi satelit (satnav), dan televisi, akan tetap menghadang badai.

Dr William Cooke, pakar meteor NASA di Alabama, mengatakan berbagai rencana sedang disiapkan untuk menghindari masalah-masalah akibat badai. Dari berbagai data yang terkumpul, komputernya menyimpulkan bahwa beberapa ratus meteor per jam akan tampak dari Bumi pada 8 Oktober tahun depan.

22 Mei 2011

Inilah Asteroid Yang Akan Mengancam Bumi di Masa Datang

Asteroid, pernah disebut sebagai planet minor atau planetoid, adalah benda berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planet Neptunus). Asteroid berbeda dengan komet dari penampakan visualnya. Komet menampakkan koma (“ekor”) sementara asteroid tidak.


Asteroid pertama yang ditemukan adalah 1 Ceres yang ditemukan pada tahun 1801 oleh Giuseppe Piazzi. Kala itu, asteroid disebut sebagai planetoid.
Sudah sebanyak ratusan ribu asteroid di dalam tatasurya kita diketemukan dan kini penemuan baru itu rata-rata sebanyak 5000 buah per bulannya. Pada 27 Agustus 2006, dari total 339.376 planet kecil yang terdaftar, 136.563 di antaranya memiliki orbit yang cukup dikenal sehingga bisa diberi nomor resmi yang permanen. Di antara planet-planet tersebut, 13.350[1] memiliki nama resmi (trivia: kira-kira 650 di antara nama ini memerlukan tanda pengenal). Nomor terbawah tetapi berupa planet kecil tak bernama yaitu (3360) 1981 VA; planet kecil yang dinamai dengan nomor teratas (kecuali planet katai 136199 Eris serta 134340 Pluto), yaitu 129342 Ependes.
Kini diperkirakan bahwa asteroid yang berdiameter lebih dari 1 km dalam sistem tatasurya tatasurya berjumlah total antara 1.1 hingga 1.9 juta[3]. Astéroid terluas dalam sistem tatasurya sebelah dalam, yaitu 1 Ceres dengan diameter 900-1000 km. Dua asteroid sabuk sistem tatasurya sebelah dalam, yaitu 2 Pallas dan 4 Vesta; keduanya memiliki diameter ~ 500 km. Vesta merupakan asteroid sabuk paling utama yang kadang-kadang terlihat oleh mata telanjang (pada beberapa kejadian yang cukup jarang, asteroid yang dekat dengan bumi dapat terlihat tanpa bantuan teknis; lihat 99942 Apophis).
Massa seluruh asteroid Sabuk Utama diperkirakan sekitar 3.0-3.6×1021 kg, atau kurang lebih 4% dari massa bulan. Dari kesemuanya ini, 1 Ceres bermassa 0.95×1021 kg, 32% dari totalnya. Kemudian asteroid terpadat, 4 Vesta (9%), 2 Pallas (7%) dan 10 Hygiea (3%), menjadikan perkiraan ini menjadi 51%; tiga seterusnya, 511 Davida (1.2%), 704 Interamnia (1.0%) dan 3 Juno (0.9%), hanya menambah 3% dari massa totalnya. Jumlah asteroid berikutnya bertambah secara eksponensial walaupun massa masing-masing turun. Dikatakan bahwa asteroid Ida juga memiliki sebuah satelit yang bernama Dactyl.
Sejumlah astronom berhasil menangkap gambar 19 asteroid yang berseliweran di sekitar Bumi dengan menggunakan teleskop canggih. Jumlah tersebut merupakan jumlah terbanyak yang berhasil ditemukan para ilmuwan dalam kurun waktu satu malam. Para ilmuwan yang menggunakan teleskop Pan-STARRS PS1 di Haleakala, Maui, mengatakan citra asteroid itu ditangkap oleh teleskop berumur tua yang software-nya sudah diimprovisasi dan teknik observasi yang diperbaiki.  Dahulu, sebelum instrumen itu diimprovisasi, teleskop seringkali salah mendeteksi. Saat itu sulit membedakan antara asteroid yang nyata dan asteroid ‘hantu’. Untuk mengerjakan proyek deteksi kegiatan asteroid di sekitar Bumi ini, Kaiser cs menerima dana hibah dari badan antariksa AS, NASA, dan US Air Force. Proyek ini juga melibatkan sejumlah studi dan penelitian. Dari studi selama ini, kemungkinanan asteroid membentur atmosfer Bumi kira-kira 1 banding seribu. Keberadaan asteroid dapat diketahui sehingga memungkinkan pemerintah untuk bertindak cepat sebelum hal tersebut menjadi sebuah ancaman yang nyata. Dengan keakuratan hasil observasi teleskop oleh Pan STARRS ini diharapkan para ilmuwan dapat mewaspadai tiap kegiatan asteroid di sekitar Bumi sebelum terjadi bencana akibat benturannya dengan atmosfer.

Asteroid 2003 QQ47 Menabrak Bumi 2014
Sebuah asteroid raksasa sedang menuju Bumi dan dapat menabrak Bumi tahun 2014. Para astronom Amerika Serikat telah memperingatkan hal tersebut pada monitor ruang angkasa Inggris. Tetapi  kejadian seperti film “Armageddon” tidak perlu terlalu khawatir karena kemungkinan menjadi bencana besar hanya satu dalam 909.000 kasus. Asteroid “2003 QQ47″ akan terpantau lebih dekat dalam dua bulan ke depan. Kemungkinan tabrakan terjadi 21 Maret 2014, tetapi para astronom mengatakan resiko pengaruh tabrakan kemungkinan berkurang dengan semakin banyaknya data yang terkumpul.
Mengenai dampaknya, tabrakan itu memiliki efek yang setara dengan 20 juta bom atom Hiroshima, ujar seorang juru bicara Pusat Informasi Obyek yang Mendekati Bumi Pemerintah Inggris. Pusat Informasi itu mengeluarkan peringatan tentang asteroid setelah batu raksasa pertama kali diamati di New Mexico oleh Program Riset Asteroid yang Mendekati Bumi di Lincon. .  Asteroid seperti 2003 QQ47 merupakan bongkahan batu yang terhempas dari formasi sistem tata surya 4,5 miliar tahun lalu. Sebagian besar berada pada jarak yang aman dari Bumi di daerah asteroid antara Mars dan Yupiter. Tetapi pengaruh gravitasi dari planet besar seperti Yupiter dapat mendorong asteroid keluar dari orbit aman dan mengirim mereka terjun ke arah Bumi.
Tahun 1999 Bumi nyaris Tertabrak
Sebuah asteroid melintas sangat dekat dan bisa saja menabrak Bumi jika terjadi sedikit perubahan jalur orbit. Jarak terdekat dengan Bumi saat melintas hanya tinggal 66.000 kilometer. Bandingkan jarak Bumi-Bulan yang rata-rata 384.000 kilometer. Lebih mengejutkan lagi kedatangan asteroid ini tidak diduga-duga sebelumnya. Astroid yang diberi nama 2009 DD45 ini baru terdeteksi beberapa hari lalu. Pengamat yang beruntung di wilayah Asia, Australia, dan Kepulauan Pasifik dapat melihatnya saat melintas di natar Bumi dan Bulan pada Senin (2/3) pukul 20.44. Batuan angkasa itu bergerak dengan kecepatan hanya 20 kilometer per jam.
Asteroid 2009 DD45 baru dilaporkan kedatangannya pada 28 Februari. Observatorium Siding Spring Australia hanya merekamnya sebagai sebuah titik kecil. Saat itu, asteroid berada pada jarak 2,4 juta kilometer dan melesat dengan kecepatan sangat tinggi. Dibanding objek ruang angkasa lainnya, asteroid termasuk kecil dengan diameter antara 20-50 meter. Asteroid merupakan objek batuan padat yang banyak mengorbit di kawasan yang disebut sabut asteroid antara Planet Mars dan Jupiter.
Berkat bantuan para astronom amatir di berbagai belahan dunia, bentuk lintasan orbitnya dapat diperkirakan. Asteroid tersebut mengorbit di bagian dalam tata surya dan diperkirakan menghabiskan waktu 1,56 tahun untuk sekali mengelilingi Matahari. Hal ini menunjukkan bahwa peluang asteroid tersebut dapat melintas kembali dekat Bumi cukup besar karena waktu orbit yang tidak terlampau jauh berbeda. Meski demikian, para astronom belum sampai pada kesimpulan bahwa objek tersebut mengancam Bumi.
Asteroid 2005 YU55
Sebuah asteroid seukuran pesawat akan melintasi bumi dengan jarak lebih dekat dari bulan. Namun media itu memastikan, asteroid itu tidak berpotensi mengancam Bumi. Tak ada bahaya tabrakan saat asteroid 2005 YU55 mencapai jarak terdekat dengan bumi 8 November mendatang.
Jarak terdekat lintasan asteroid ini diperkirakan mencapai 324.604 kilometer dari Bumi. Pada titik terdekat itu, para astronom mengaku menjadi bisa mempelajari asteroid tersebut dengan lebih baik. Biasanya, obyek angkasa yang melintasi Bumi berjarak cukup jauh. Namun, dengan jarak sedekat ini, perangkat sains di Bumi bisa mengamati dengan baik.  Asteroid 2005 YU55 ditemukan para astronom University of Arizona di Tucson pada 2005
Asteroid RQ36 Menghantam Bumi 2182
Asteroid 1999 RQ36 mempunyai peluang sekali dari 1.000 kesempatannya untuk menghantam bumi di beberapa titik sebelum tahun 2200. Dan dengan orbitnya berarti kemungkinan besar menghantam kita pada 24 September 2182. Dampak dari asteroid selebar 1.800 kaki akan mengakibatkan ledakan di Bumi setara dengan ratusan bom nuklir yang meledak sekaligus.
NASA secara resmi telah mengklasifikasi RQ36 sebagai ‘asteroid berpotensi berbahaya’ saat lewat pada sekitar 280 ribu mil dari bumi. RQ36 awalnya dipilih karena diyakini berisi materi tetap sejak awal tata surya. Orbitnya, akan membawa dekat ke bumi, membuatnya lebih mudah dijangkau. Dampak dari RQ36 akan menyebabkan ledakan kolosal. Asteroid akan memberikan dampak besar, seperti ratusan bom-bom nuklir terbesar yang pernah dibangun meledak sekaligus, menciptakan sebuah kawah mungkin selebar 10 km.
Para ilmuwan sedang membuat rencana untuk mendaratkan sebuah roket penelitian di asteroid yang berpotensi menabrak bumi, ancaman yang sudah muncul. Beberapa ilmuwan sudah membuat rencana lebih awal untuk mengirim sebuah misi ke 1999 RQ36 untuk mengumpulkan sampel guna membantu prediksi lebih baik mengenai lintasannya di masa datang. Jika mendapat lampu hijau dari NASA yang kekurangan dana, pesawat akan meluncur dalam tahun 2106 dengan tujuan pemetaan dan pengumpulan sampel batuan dari asteroid.
Misi itu, disebut Osiris-Rex (Origins Spektral Interpretation Resource Identification Security Regolith Explorer), merupakan salah satu finalis dalam kompetisi pendanaan sebagai bagian dari Program Frontiers baru NASA.
Misi Osiris-Rex akan membawa kembali sampel asteroid, seperti misi Hayabusa Jepang awal tahun ini, yang akan memberikan informasi penting para ilmuwan tentang perubahannya. Data tersebut akan penting ketika memutuskan metode apa yang harus digunakan untuk mencoba dan mengubah orbitnya, jika perlu.
Kebanyakan model orbit asteroid tidak termasuk apa yang dikenal sebagai efek Yarkovsky. Meskipun orbit asteroid di diketahui dengan baik berkat 290 pengamatan yang berbeda dengan teleskop dan 13 pengukuran radar, terdapat ketidakpastian pada bagiannya karena efek Yarkovsky tersebut. Efek ini, pertama kali ditemukan pada 2003 dan dinamai menurut insinyur Rusia, terbentuk dengan cara asteroid menyerap energi matahari dan memancarkan kembali ke dalam ruang sebagai panas. Hal ini secara halus dapat mengubah jalur peredaran asteroid.
Asteroid 2010 So16 Ikuti Bumi 250 Tahun
Asteroid yang beberapa waktu lalu ditemukan, ternyata telah mengikuti Bumi dengan pergerakannya sendiri mengelilingi Matahari setidaknya selama 250 ribu tahun terakhir. Asteroid bernama 2010 So16 yang memiliki diameter beberapa ratus meter itu juga merupakan asteroid terbesar yang berada di sekitar Bumi. Diperkirakan, asteroid ini memiliki hubungan erat dengan asal muasal planet Bumi. Menurut para astronom, ia akan terus memantau pergerakan Bumi setidaknya untuk 100 ribu hingga jutaan tahun ke depan. Temuan ini sendiri dipaparkan dalam jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society. Jarak rata-rata asteroid ini dengan Matahari identik dengan jarak Bumi dengan Matahari. Menariknya, orbit asteroid ini juga sangat serupa dengan orbit Bumi. Namun demikian, jalur yang diambil asteroid ini tidak serupa dengan Bumi. Dalam perjalanannya mengelilingi Matahari, ia membuat jalur yang berbentuk seperti sepatu kuda.
Asteroid 2010 So16 membutuhkan waktu 175 tahun untuk menyelesaikan perjalanan dari ujung satu ke ujung lainnya pada jalur sepatu kuda tersebut. Asteroid ini, melambat saat memasuki orbit karena lebih jauh dari Matahari dibandingkan dengan Bumi. Ketika kecepatan asteroid itu seimbang dengan kecepatan Bumi, Bumi tidak menariknya. Tidak tertariknya asteroid oleh gravitasi Bumi membuat asteroid itu menjadi lebih dekat dengan Matahari dan itu membuat So16 mendapat kecepatan tambahan. Saat ini, asteroid tersebut berada di salah satu titik yang terdekat dengan Bumi. Diperkirakan, asteroid ini dapat dilihat dalam beberapa dekade ke depan.
Asteroid dengan nama 2010 SO16 bergerak dengan lintasan elips, dengan pola tarik menarik antara Bumi dan Matahari. Apostolos Christou dan David Asher, sang astronom, seperti dilansir cosmosmagazine, mengatakan orbit asteroid ini serupa dengan bumi. Namun rute yang diambil berbentuk landam.
Asteroid ini bergerak melambat saat memasuki orbit karena lebih jauh dari Matahari dibandingkan dengan Bumi. Kecepatannya semakin cepat saat menjauh dari Bumi karena gaya tarik Matahari.   Astroid ini bakal menjadi bintang Senja hingga 120 tahun mendatang dan dapat dilihat dalam 10 tahun kedepan, saat rutenya semakin dekat dengan Bumi

21 April 2010
Kemunculan Sosok Wajah Di Nebula

Sejak awal kehidupan, manusia telah melihat ke bintang-bintang dengan perasaan kagum. Antara dulu dan sekarang, banyak kemajuan telah dibuat di bidang astronomi, matematika, dan fisika dalam upaya untuk menjelaskan hal-hal yang kita lihat diatas, namun semakin kita percaya dan mencoba mengerti, tampaknya semakin sedikit yang kita benar-benar tahu. Fakta unik kali ini mencoba membahas satu demi satu.
Dalam sesuatu yang besar seperti alam semesta, ada fenomena yang sulit dijelaskan, dan hal-hal yang ini benar-benar tidak bisa dipahami. Alam semesta menunjukkan kepada kita betapa kecilnya kita sebenarnya, dan di tempat yang begitu besar, apakah benar-benar masuk akal untuk percaya bahwa kita sendirian? Dan apakah ada alasan seseorang mungkin tidak ingin kita ketahui? Ini adalah daftar apa yang saya yakini sebagai sebagian dari misteri terbaik dan teori konspirasi dari luar angkasa.
Bayangan Manusia dalam Eagle Nebula
Salah satu fakta unik yang pernah diambil dari ruang adalah dari Nebula Eagle. Foto itu sendiri yang seharusnya untuk menunjukkan kelahiran bintang dari awan gas. Namun, ketika foto itu ditampilkan di CNN, ratusan panggilan masuk dari orang-orang melaporkan mereka bisa melihat wajah di awan. Ketika warna foto itu disesuaikan, suatu bentuk manusia yang besar tampak muncul dalam awan. Ilmuwan belum mampu menjelaskan fenomena ini.
Manusi_dalam_nebula
Anda Melihat Bayangan Manusia?

19 April 2011

Asteroid Setara Dengan 15 Bom Atom Akan Lewat Bumi

Asteroid Setara Dengan 15 Bom Atom Akan Lewat Bumi. Wow, memang keajaiban dan keindahan luar angkasa jelas sering membuat kita kagum namun tak jarang membuat kita juga ngeri. Salah satunya kejadian seperti ini, ada benda angkasa yang dikenal dengan nama Asteroid yang diperkirakan setara dengan 15 Bom atom akan melewati orbit Bumi kita.

asteroid
Ilustrasi
Sebuah asteroid sekuat 15 bom atom melewati Bumi dalam lingkup 10 kali jarak bulan. Astronot pertama kali melihat batu seperti rokok itu kemarin dan segera melacaknya.
Pengamat bintang sempat bingung dengan objek berkedip tersebut, tadi malam. Namun, mereka segera sadar bahwa objek berbentuk lonjong sepanjang 50 meter itu mampu menghancurkan negara kecil. Untungnya, asteroid ini tidak menyentuh Bumi meskipun berada dalam jarak dekat sekitar 2.085.321 mll.
Pihak NASA mengunkap kepada news.com.au melalui Don Yeomans mengatakan tentang kejadian Asteroid besar yang setara dengan 15 bom atom melintas dekat bumi tersebut, “Biasanya saat kita melihat asteroid yang mematikan seperti ini, yang tampak adalah sisi tubuh yang memanjang dan muncul sumbu panjang pertama yang seolah berputar,”
Asteroid 2011 GP59 itu berotasi sekitar tujuh menit setengah dan memantulkan cahaya matahari sekitar empat menit. Batu raksasa itu pertama kali disadari oleh Observatorio Astronomico de Mallorca di Andalusia, Spanyol.
Nick James, seorang pengamat antariksa amatiran asal inggris di Chelmsford menanggapi tentang Asteroid besar yang akan melewati bumi tersebut. “Tampak objek bercahaya yang muncul sejenak di teleskop lalu menghilang.”
Terkadang tak terbayangkan jika saja ada Asteroid sebesar itu harus melintas dekat dengan Bumi, atau hal yang paling mengerikan bagaimana jika saja lintasan Asteroid yang setara dengan 15 Bom Atom tersebut tiba-tiba saja melenceng dan harus menabrak bumi. Magazine Online
source: inilah.com

2 Maret 2011

Tahun 2036 Bumi Diperkirakan akan Bertabrakan dengan Asteroid Aphopis

Para ahli astronomi Rusia memperkirakan bahwa asteroid Apophis akan menabrak Bumi pada 13 April 2036. "Apophis akan mencapai Bumi dalam jarak 37 ribu hingga 38 ribu kilometer pada 13 April 2029. Sepertinya asteroid itu akan menabrak Bumi pada 13 April 2036," kata Profesor Leonid Sokolov dari Universitas Negeri Saint Petersburg.


Ilmuwan mengatakan, bagaimanapun kesempatan tabrakan pada 2036 sangatlah kecil dengan mengatakan bahwa asteroid sepertinya akan terpecah menjadi bagian-bagian kecil dan tabrakan dengan Bumi yang lebih kecil dapat terjadi pada tahun-tahun berikutnya.

"Tugas kami adalah untuk memikirkan dan mengembangkan ragam rencana alternatif serta rancangan tindakan yang bergantung pada hasil pengamatan Apophis lebih jauh," kata Sokolov.

Asteroid tersebut ditemukan pada 2004 dan dianggap sebagai ancaman terbesar bagi planet Bumi walaupun ilmuwan NASA mengurangi kemungkinan tabrakan berbahaya dengan Bumi pada 2036. Badan Antariksa Rusia mengumumkan rencananya lebih awal untuk mempertimbangkan program dalam mencegah tabrakan asteroid besar itu dengan Bumi.
Sumber: Republika 

Asteroid Hantam Bumi tahun 2036, Russia Siapkan SpaceCraft



Rusia kepala badan antariksa mengatakan Rabu, sebuah pesawat ruang angkasa dapat dikirim untuk mengetuk asteroid besar tentunya dan mengurangi kemungkinan dampak bumi, walaupun para ilmuwan AS mengatakan skenario seperti ini tidak mungkin.

Anatoly Perminov mengatakan kepada radio Rossii Golos lembaga ruang angkasa akan segera mengadakan rapat untuk menilai misi untuk Apophis. Dia mengatakan badan mungkin akhirnya mengundang NASA, European Space Agency, lembaga ruang angkasa Cina dan orang lain untuk bergabung dengan proyek.


Ketika 270 meter (885 kaki) asteroid pertama kali ditemukan pada tahun 2004, para astronom memprediksi peluang menabrak Bumi pada flyby pertama, pada 2029, pada 1-di-37.

Studi lanjut telah mengesampingkan kemungkinan dampak pada 2029, ketika asteroid diperkirakan akan datang tidak lebih dari 18.300 mil (29.450 kilometer) dari permukaan bumi, tetapi mereka menunjukkan kemungkinan kecil menjadi hit pada pertemuan berikutnya.



NASA telah meletakkan Apophis kemungkinan bisa menghantam Bumi pada 2036 sebagai 1-di-45, 000. Pada bulan Oktober, setelah dihitung ulang peneliti asteroid jalan, badan mengubah perkiraan sampai 1-di-250, 000.

NASA mengatakan pertemuan lain di dekat 2068 akan melibatkan 1-di-330, 000 kemungkinan dampak.

Don Yeomans, yang mengepalai NASA Near-Earth Object Program, mengatakan perhitungan yang lebih baik Apophis 'path dalam beberapa tahun "akan hampir pasti menghapus setiap kemungkinan tabrakan Bumi" di 2036.

Tanpa menyebutkan kesimpulan NASA, Perminov mengatakan bahwa ia mendengar dari seorang ilmuwan yang Apophis semakin dekat dan dapat menghantam planet ini. "Saya tidak ingat persis, tapi menurut saya itu bisa memukul bumi dengan 2032," kata Perminov.

"Rakyat hidup sedang dipertaruhkan. Kita harus membayar beberapa ratus juta dolar dan membangun sebuah sistem yang akan memungkinkan kami untuk mencegah tabrakan, daripada duduk dan menunggu hal itu terjadi dan membunuh ratusan ribu orang," kata Perminov.

Para ilmuwan telah lama berteori tentang strategi defleksi asteroid. Beberapa telah mengusulkan mengirimkan probe mengelilingi asteroid berbahaya untuk secara bertahap mengubah lintasan. Menyarankan orang lain mengirimkan pesawat ruang angkasa berbenturan dengan asteroid dan mengubah momentum, atau memukul dengan senjata nuklir.
Perminov tidak akan mengungkapkan rincian apapun dari proyek, mengatakan mereka masih perlu bekerja keluar. Namun dia mengatakan misi tidak akan memerlukan ledakan nuklir.

Hollywood action film "Deep Impact" dan "Armageddon," memiliki ruang menampilkan misi bencana berjuang untuk menghindari tabrakan. Dalam kedua film, ruang kru menggunakan bom nuklir dalam upaya untuk mencegah tabrakan.

"Perhitungan menunjukkan bahwa hal itu memungkinkan untuk membuat pesawat ruang angkasa tujuan khusus dalam waktu yang kita miliki, yang akan membantu menghindari benturan," kata Perminov. "Ancaman benturan dapat dihindari."

Boris Shustov, direktur Institut Astronomi di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, Perminov memuji pernyataan sebagai tanda bahwa para pejabat telah datang untuk mengenali bahaya yang ditimbulkan oleh asteroid.

"Apophis hanyalah sebuah contoh simbolis, ada banyak benda-benda berbahaya lainnya kita tahu sedikit tentang," katanya, menurut kantor berita RIA Novosti


16 Maret 2011

Sebuah asteroid dengan ukuran kurang lebih sebesar rumah melintasi Bumi pada 16 Maret 2011, pukul 21.49 GMT. Menurut NASA, asteroid itu melintas hanya satu hari setelah terdeteksi sedang bergerak mendekati planet Bumi.

Untungnya, asteroid kecil bernama 2011 EB74 itu hanya memiliki ukuran panjang sekitar 14 meter dan tidak berpotensi untuk menabrak Bumi. Sebab, ukuran asteroid itu membuatnya tidak akan mampu menembus atmosfir dan akan habis terbakar sebelum jatuh di permukaan Bumi.

Asteroid itu juga hanya melintas dengan jarak yang aman yakni sekitar 203 ribu mil atau 326.696 kilometer saat berada di posisi terdekatnya dengan Bumi. Sebagai gambaran, jarak rata-rata Bumi dengan bulan mencapai 238 ribu mil atau 382.900 kilometer.

Astronom menemukan asteroid ini saat menjalankan proyek Catalina Sky Survey, sebuah proyek yang digagas oleh University of Arizona untuk mencari objek tak dikenal yang berada di dekat Bumi seperti asteroid dan komet.

“Dengan ukuran hanya 14 meter, 2011 EB74 tidak masuk dalam kategori asteroid berbahaya,” kata juru bicara Asteroid Watch, seperti dikutip dari Space, Kamis 17 Maret 2011. “Asteroid ini juga sulit dilihat oleh pengamat kecuali jika mereka merupakan astronom dan memiliki peralatan pemantau yang tepat.”

Temuan terakhir asteroid yang melintasi Bumi melengkapi temuan-temuan sebelumnya, di mana sebongkah batu luar angkasa nyaris bersinggungan dengan Bumi. Seperti diketahui, 14 Februari lalu, sebuah asteroid berukuran sebesar mobil “menyerempet” planet Bumi.

Sebelumnya, sebuah batu kecil memecahkan rekor sebagai objek luar angkasa yang melintas paling dekat dengan Bumi tanpa masuk ke atmosfir. Ia melintas pada jarak hanya 3.400 mil atau 5.471 kilometer dari Bumi pada 4 Februari lalu.

Rekor jumlah asteroid terbanyak yang melintas dalam waktu yang berdekatan adalah pada 29 Januari 2011. Pada malam itu, mendadak ada 19 asteroid melintas dekat planet Bumi.

Saat ini, astronom NASA dan ilmuwan lain secara rutin memonitor langit untuk menemukan asteroid atau komet lain yang bergerak melintas atau berpotensi menabrak Bumi.

10 September 2010

Top 10 Fenomena Penuh Misteri di Luar Angkasa

Top 10 Fenomena Penuh Misteri di Luar Angkasa

1. Tabrakan Antar Galaksi
Tabrakan Antar Galaksi
Ternyata galaksi pun dapat saling “memakan” satu sama lain. Yang lebih mengejutkan adalah galaksi Andromeda sedang bergerak mendekati galaksi Bima Sakti kita. Gambar di atas merupakan simulasi tabrakan Andromeda dan galaksi kita , yang akan terjadi dalam waktu sekitar 3 milyar tahun.
Credit: F. Summers/C. Mihos/L. Hemquist
2. Quasar
Quasar
Quasar tampak berkilau di tepian alam semesta yang dapat kita lihat. Benda ini melepaskan energi yang setara dengan energi ratusan galaksi yang digabungkan. Bisa jadi quasar merupakan black hole yang sangat besar sekali di dalam jantung galaksi jauh. Gambar ini adalah quasar 3C 273, yang dipotret pada 1979.
Credit: NASA-MSFC
3. Materi Gelap (Dark Matter)
Materi Gelap (Dark Matter)
Para ilmuwan berpendapat bahwa materi gelap (dark matter) merupakan penyusun terbesar alam semesta, namun tidak dapat dilihat dan dideteksi secara langsung oleh teknologi saat ini. Kandidatnya bervariasi mulai dari neotrino berat hingga invisible black hole. Jika dark matter benar-benar ada, kita masih harus membutuhkan pengetahuan yang lebih baik tentang gravitasi untuk menjelaskan fenomena ini.
Credit: Andrey Kravtsov
4. Gelombang Gravitasi (Gravity Waves)
Gelombang Gravitasi (Gravity Waves)
Gelombang gravitasi merupakan distorsi struktur ruang-waktu yang diprediksi oleh teori relativitas umum Albert Einstein. Gelombangnya menjalar dalam kecepatan cahaya, tetapi cukup lemah sehingga para ilmuwan berharap dapat mendeteksinya hanya melalui kejadian kosmik kolosal, seperti bersatunya dua black hole seperti pada gambar di atas. LIGO dan LISA merupakan dua detektor yang didesain untuk mengamati gelombang yang sukar dipahami ini.
Credit: Henze/NASA
5. Energi Vakum
Energi Vakum
Fisika Kuantum menjelaskan kepada kita bahwa kebalikan dari penampakan, ruang kosong adalah gelembung buatan dari partikel subatomik “virtual” yang secara konstan diciptakan dan dihancurkan. Partikel-partikel yang menempati tiap sentimeter kubik ruang angkasa dengan energi tertentu, berdasarkan teori relativitas umum, memproduksi gaya antigravitasi yang membuat ruang angkasa semakin mengembang. Sampai sekarang tidak ada yang benar-benar tahu penyebab ekspansi alam semesta.
Credit: NASA-JSC-ES&IA
6. Mini Black Hole
Mini Black Hole
Jika teori gravitasi “braneworld” yang baru dan radikal terbukti benar, maka ribuan mini black holes tersebar di tata surya kita, masing-masing berukuran sebesar inti atomik. Tidak seperti black hole pada umumnya, mini black hole ini merupakan sisa peninggalan Big Bang dan mempengaruhi ruang dan waktu dengan cara yang berbeda.
Credit: NASA-MSFC
7. Neutrino
Neutrino
Neutrino merupakan partikel elementer yang tak bermassa dan tak bermuatan
yang dapat menembus permukaan logam. Beberapa neutrino sedang menembus tubuhmu saat membaca tulisan ini. Partikel “phantom” ini diproduksi di dalam inti bintang dan ledakan supernova. Detektor diletakkan di bawah permukaan bumi, di bawah permukaan laut, atau ke dalam bongkahan besar es sebagai bagian dari IceCube, sebuah proyek khusus untuk mendeteksi keberadaan neutrino.
Credit: Jeff Miller/NSF/U. of Wisconsin-Madison
8. Ekstrasolar Planet (Exoplanet)
Ekstrasolar Planet (Exoplanet)
Hingga awal 1990an, kita hanya mengenal planet di tatasurya kita sendiri. Namun, saat ini astronom telah mengidentifikasi lebih dari 200 ekstrasolar planet yang berada di luar tata surya kita. Pencarian bumi kedua tampaknya belum berhasil hingga kini. Para astronom umumnya percaya bahwa dibutuhkan teknologi yang lebih baik untuk menemukan beberapa dunia seperti di bumi.
Credit: ESO
9. Radiasi Kosmik Latarbelakang
Radiasi Kosmik Latarbelakang
Radiasi ini disebut juga Cosmic Microwave Background (CMB) yang merupakan sisa radiasi yang terjadi saat Big Bang melahirkan alam semesta. Pertama kali dideteksi pada dekade 1960 sebagai noise radio yang nampak tersebar di seluruh penjuru alam semesta. CBM dianggap sebagai bukti terpenting dari kebenaran teori Big Bang. Pengukuran yang akurat oleh proyek WMAP menunjukkan bahwa temperatur CMB adalah -455 derajat Fahrenheit (-270 Celsius).
Credit: NASA/WMAP Science Team
10. Antimateri
Antimateri
Seperti sisi jahat Superman, Bizzaro, partikel (materi normal) juga mempunyai versi yang berlawanan dengan dirinya sendiri yang disebut antimateri. Sebagai contoh, sebuah elektron memiliki muatan negatif, namun antimaterinya positron memiliki muatan positif. Materi dan antimateri akan saling membinasakan ketika mereka bertabrakan dan massa mereka akan dikonversi ke dalam energi melalui persamaan Einstein E=mc2. Beberapa desain pesawat luar angkasa menggabungkan mesin antimateri.
Credit: Penn State U. /NASA-MSFC
Sumber: Space.com


Lubang Hitam Pemakan Bintang

Bintang yang ditelan Black hole memancarkan sinar gamma

Lubang Hitam Pemakan Bintang. Sinar sangat terang tampak berasal dari galaksi yang berjarak hingga empat miliar tahun cahaya, Maret lalu. Para Ahli astronomi yang berasal Amerika Serikat menyatakan bahwa cahaya tersebut berasal dari bintang senesar matahari yang sedang ditelan oleh sebuah lubang hitam.

Energi yang keluar sebagai akibat dari ledakan dahsyat itu terus menerus diamati hingga dua setengah bulan berikutnya. Apa yang terlihat ini sunguh berbeda dari peristiwa ledakan yang pernah teramati sebelumnya.

Cahaya dari gugusan Draco tertangkap dengan cepat oleh satelit Swift milik NASA, yang berupaya mengungkap misteri ledakan kuat di alam semesta yang dikenal sebagai ledakan sinar gamma. Beberapa hari kemudian, Dr Bloom menginformasikan para koleganya bahwa ledakan itu "mungkin saja bukan ledakan sinar gamma sama sekali."

Pernyataan Bloom ikut diperkuat oleh penganatan lebih dekat data dari satelit maupun observasi oleh teleskop Hubble Space dan Chandra X-ray. Ternyata ledakan itu berasal dari sebuah bintang dengan ukuran yang hampir sama dengan matahari sedang 'ditelan' di galaksi sejauh 3.8 milar tahun cahaya.

Lubang Hitam Pemakan Bintang. "Kami pikir kejadian ini terdekteksi ketika peristiwa itu menghasilkan cahaya paling terang. Dan jika benar sebuah bintang tengah dicabik-cabik oleh lubang hitam raksasa, kami rasa hal itu tidak akan pernah terjadi lagi di galaksi ini," ujar Bloom.

Energi yang muncul dari sinar gamma yang disebut Sw 1644+57 itu diperkirakan muncul pada tanggal 24 atau 25 Maret lalu, masih memancarkan cahaya. Namun cahaya itu diperkirakan memudar secara perlahan hingga 2012 mendatang. Lubang Hitam Pemakan Bintang. 

Lubang Hitam Pemakan Bintang. Bloom menyimpulkan, "Ledakan ini menghasilkan sejumlah energi besar dalam periode yang cukup lama. Dan kejadian seperti ini masih terus berlangsung hingga dua setengah bulan berikutnya. Karena ketika lubang hitam raksasa menyobek bintang itu, massa di sekelilingnya berputar seperti air yang mengalir ke lubang pembuangan. Dan proses perputaran ini melepaskan banyak energi."


Langkah awal bagi Iran untuk mengirim manusia ke luar angkasa

Iran mempunyai rencana akan mengirim monyet hidup ke luar angkasa saat musim panas yang akan datang. Pengiriman monyet tersebut dengan menggunakan roket the Kavoshgar-5.

Rencananya Roket the Kavoshgar-5 akan diluncurkan pada Bulan Mordad yaitu antara 23 Juli hingga 23 Agustus, dengan membawa kapsul seberat 285 kilogram. Dalam Kapsul tersebut berisi monyet. Ketinggian yang hendak dituju adalah 120 kilometer.

Bulan Februari yang lalu, Presiden Mahmoud Ahmadinejad telah me-launching kapsul ruang angkasa yang memang didisain atau dirancang khusus untuk membawa monyet ke ruang angkasa. Peluncuran itu dilakukan bersama dengan empat prototipe satelit baru made in dalam negeri Iran sendiri dan diharapkan dapat diluncurkaan sebelum tahun 2012.

Peluncuran hewan besar ke ruang angkasa yang dalam hal ini adalah monyet merupakan langkah pertama untuk mengirim manusia ke luar angkasa. Rencana pengiriman manusia itu sendiri oleh pemerintah Iran pada 2020 yang akan datang. Pada tahun 2010 Iran telah mengirim hewan-hewan kecil ke luar angkasa, seperti tikus, kura-kura, dan cacing menggunakan roket Kavoshgar-3. Di samping itu, Iran juga mengumumkan rencana peluncuran satelit pengintai Fajr pada Oktober mendatang dengan masa orbit nerkisar kurang lebih 1,5 tahun. Dan penempatannya pada ketinggian 400 kilomater di atas bumi. 

Rabu 15 Juni 2011, Iran juga telah berhasil mengirim satelit observasi Rassad-1 pada orbit 260 kilometer di atas bumi. Rassad-1 dalam mengorbit bumi sebanyak 15 kali dalam 24 jam serta memiliki masa hidup dua bulan. Fungsi utama satelit Rassad-1 adalah untuk memotret bumi.

Sejak tahun 2009, Iran telah berhasil menempatkan satelitnya di orbit luar angkasa. Program ambisius Iran ini memperoleh perhatian serius dari Barat. Barat mempunyai kekhawatiran bahwa agenda luar angkasa Iran ini berhubungan dengan pengembangan kemampuan misil balistik nuklirnya. Tudingan mieng ini tentu saja dibantah oleh Iran.


Matahari akan Istirahat

2012, Matahari menuju masa non aktif

Bintik Matahari
Beberapa hari yang lalu, tepatnya 7 Juni 2011, Matahari telah mengalami peristiwa erupsi dahsyat. Dan hal ini dikatakan belum seberapa, karena erupsi dahsyat pada tanggal itu bukanlah puncak dari aktifitas Matahari.

Sekedar informasi tambahan, bahwasanya puncak dari aktifitas Matahari adalah tahun 2012. Bahkan aktifitas Matahari pada tahun tersebut dikaitkan dengan hari Kiamat.

Memang, selama bertahun-tahun, para ilmuwan memprediksi bahwa Matahari akan mencapai puncak aktifitas atau solar maximum atau periode di mana bintik matahari dan lidah api akan mencapai aktivitas puncaknya di tahun 2012 yang akan datang.

Anggapan bahwa tahun 2012 merupakan puncak dari aktifitas Matahari, belakangan pendapat tersebut dimentahkan. Beberapa orang dari kalangan ilmuwan memprediksi sebaliknya. Yaitu tahun 2012 bukan merupakan puncak dari aktifitas Matahari.

Paling tidak ada tiga penelitian yang baru-baru ini dipublikasikan. Dan dalam penelitian tersebu terungkap bahwa para pakar yakin jika siklus bintik matahari akan berkurang dan menuju ke masa nonaktif pertama sejak abad ke-17 lalu. (Apakah ini bisa dikatakan Matahari akan sampai masa istirahat? Dan jika ya, apakah berarti Matahari tidak memancarkan sinarnya?)

Sebagaimana diungkapkan oleh pakar dari National Solar Observatory (NSO) dan Air Force Research Laboratory, tanda-tanda yang saat ini telah terlihat adalah mulai hilangnya aliran semburan api, bintik-bintik yang memudar, dan penurunan aktivitas di kawasan kutub atau pole Matahari.

Apa yang terungkap merupakan temuan yang sangat tidak lazim dan juga tidak diduga-duga. Demikian pendapat Frank Hill, Associate Director Solar Synoptic Network NSO, seperti dikutip dari News24, 16 Juni 2011.

Temuan di atas diperkuat dengan 3 penelitian yang menggunakan pendekatan sangat berbeda terhadap Matahari. Kesimpulan yang didapat adalah satu hal yang sama. Berarti, hal ini menunjukkan indikasi yang sangat kuat bahwa siklus bintik Matahari akan menuju ke hibernasi.

Aktivitas Matahari cenderung naik turun setiap sekitar 11 tahun. Solar maximum dan solar minimum yang masing-masing menandai perbalikan kutub mangnet Matahari terjadi setiap 22 tahun.

Para pakar kini menganalisa apakah periode non aktif ini merupakan Maunder Minimum, yakni periode di mana Matahari jarang memunculkan bintiknya dan bisa berlangsung selama 70 tahun. Sebelum ini, Maunder Minimum pernah terjadi pada tahun 1645 sampai 1715 lalu.

“Jika perkiraan kami benar, ini mungkin akan menjadi solar maximum terakhir yang akan kita lihat dalam beberapa dekade ke depan,” kata Hill. “Itu akan mempengaruhi berbagai hal, mulai dari penjelajahan angkasa luar sampai ke perubahan iklim di Bumi,” ucapnya.

Hasil temuan ketiga penelitian yang berbeda itu sendiri diumumkan pada pertemuan tahunan Solar Physics Division dari American Astronomical Society di New Mexico, Amerika Serikat.